Edit Content

İbrahim Müteferrika dan Jejak Cahaya dari Cluj-Napoca

İbrahim Müteferrika bukan sekadar nama dalam sejarah Islam, melainkan lentera intelektual yang menyinari persimpangan Timur dan Barat. Lahir di Cluj-Napoca, sebuah kota di jantung Transilvania yang kini masuk wilayah Rumania, ia dibesarkan dalam tradisi Unitarian—minoritas Kristen yang menolak doktrin Trinitas. Namun, takdir menuntunnya menembus batas iman dan identitas. Ia berlayar ke Istanbul dan akhirnya memeluk Islam, bukan dalam keheningan pribadi, melainkan melalui pergulatan intelektual yang mendalam dan terbuka. Keputusan ini bukan hasil indoktrinasi, melainkan buah dari pencarian hakikat sejati.

Perjalanan Müteferrika menjadi Muslim tidak lepas dari semangat zamannya: masa ketika Eropa dan Dunia Islam saling menatap curiga namun diam-diam saling mempengaruhi. Dalam manuskrip “Risâle-i İslâmiyye”, ditulis tahun 1710, ia membuka jendela pemikirannya. Ia menantang keyakinan lamanya dengan teologi, bukan emosi. Ia mengkritik keras dominasi Gereja Katolik dan kepausan yang menurutnya lebih politik daripada spiritual. Lebih dari sekadar menolak, ia menawarkan alternatif: Islam sebagai jalan logis, spiritual, dan etis.

Yang menarik, Müteferrika menyampaikan pemikirannya dalam bahasa Turki Ottoman, namun menyisipkan kutipan-kutipan Alkitab dalam bahasa Latin—ditulis dengan aksara Arab! Inilah bentuk keberanian intelektual yang jarang ditemukan. Ia tidak menolak akar pengetahuannya, tapi mengolahnya dalam bingkai keislaman. Di balik gaya retorikanya yang tajam, terselip niat untuk berdialog, bukan mendominasi. Ia ingin membuktikan bahwa Islam tidak hanya rasional, tapi juga menyentuh lubuk hati terdalam.

Tak cukup dengan pena, Müteferrika membawa revolusi dengan mesin cetak. Pada tahun 1720-an, ia mendirikan mesin cetak Islam pertama di Istanbul. Sebuah langkah monumental di dunia Muslim yang saat itu masih memandang curiga pada cetakan. Ia mencetak buku-buku penting dalam ilmu pengetahuan, sejarah, dan keislaman. Upayanya ini membuka akses ilmu pada khalayak yang lebih luas, mematahkan dominasi naskah salinan tangan yang eksklusif dan mahal. Inilah bentuk jihad intelektual dalam arti sejatinya: mengangkat pena untuk mencerdaskan umat.

Salah satu cetakan awalnya, SJRB 00123, kini disimpan di Saint John’s University, Minnesota. Di dalamnya tersimpan ruh zaman, saksi bisu pergulatan seorang mualaf dalam menyuarakan keyakinannya. Karya ini bukan hanya teks keagamaan, tapi juga dokumen sosial, politik, dan budaya. Ia memperlihatkan bagaimana Islam bisa diartikulasikan dengan cara yang segar, berani, dan kontekstual. Bukan sekadar khutbah, tapi juga riset, refleksi, dan rekonstruksi makna.

Namun jejak Müteferrika tak berhenti di mesin cetak. Ia juga meninggalkan pengaruh kuat dalam dunia manuskrip. Salah satu naskah penting adalah NUB 00711, disalin di Tuzla, Bosnia dan Herzegovina, tahun 1768. Kini disimpan di Perpustakaan Nasional dan Universitas Bosnia dan Herzegovina di Sarajevo, naskah ini menjadi saksi bagaimana ide-ide Müteferrika menjalar melintasi Balkan. Ia tidak hanya mempengaruhi umat Muslim di Turki, tapi juga di Eropa Tenggara. Sebuah jangkauan yang menunjukkan bahwa ide besar tak mengenal batas geografis.

Melalui naskah ini pula kita menyaksikan transformasi pengetahuan di dunia Islam. Dari yang elitis dan aristokratik, menuju yang terbuka dan egaliter. Müteferrika membongkar tembok antara ulama dan awam, antara teks dan pembaca. Ia menulis dengan semangat mencerahkan, bukan menakut-nakuti. Ia bukan hanya intelektual Muslim pertama yang mencetak buku, tapi juga yang pertama memformulasikan Islam sebagai wacana terbuka di hadapan dunia modern.

Jika banyak orang berpikir konversi agama adalah urusan spiritual belaka, Müteferrika membuktikan sebaliknya. Baginya, masuk Islam adalah puncak dari sebuah proses kritis dan ilmiah. Ia melampaui konflik identitas dan menjadikan perbedaan sebagai titik temu. Ia tidak memusuhi Kristen, tapi mengevaluasinya dengan pisau analisis yang tajam. Dan justru di sanalah Islam tampil bukan sebagai tandingan, melainkan pelengkap yang utuh.

Tidak sedikit yang menganggap Müteferrika sebagai pengkhianat Eropa. Tapi mereka yang memahami kedalaman spiritual dan intelektualnya akan melihat sebaliknya. Ia adalah jembatan antara dua dunia. Ia mengislamkan dirinya tanpa menafikan asalnya. Ia mencintai Islam tanpa harus membenci Kristen. Inilah pluralisme sejati, bukan slogan, melainkan pengalaman hidup yang nyata.

Mesin cetaknya adalah simbol dari tekadnya untuk menyebarkan ilmu. Tapi manuskripnya, seperti NUB 00711, adalah cermin dari batinnya yang dalam. Di dalamnya terpatri kisah tentang keberanian memilih jalan sendiri. Tentang keberanian melawan arus mayoritas. Dan tentang keyakinan bahwa Islam mampu menjawab tantangan zaman dengan akal dan hati.

Cluj-Napoca mungkin telah lama ia tinggalkan, namun ingatannya tetap hidup. Dalam foto gereja Unitarian yang dipotret Dr. Josh Mugler pada 2022, kita seakan melihat kembali jejak masa kecil Müteferrika. Di tempat itulah ia mulai bertanya, dan di Istanbul ia menemukan jawab. Sebuah perjalanan spiritual lintas benua, yang tak pernah padam meski berabad berlalu.

Müteferrika tidak meminta dikenang. Tapi warisannya terlalu besar untuk dilupakan. Ia tidak hanya mencetak buku, tapi juga mencetak sejarah. Ia tidak hanya menulis naskah, tapi juga menulis ulang takdirnya sendiri. Dan dari tangan serta pikirannya, lahirlah satu bab penting dalam sejarah peradaban Islam modern.

Hari ini, saat dunia digital mendominasi, jejak Müteferrika mengingatkan kita pada kekuatan pena dan naskah. Pada ketulusan pencarian iman. Pada keberanian membangun jembatan antara iman lama dan iman baru. Dan pada satu hal yang paling penting: bahwa menjadi Muslim adalah pilihan sadar yang dilandasi ilmu, cinta, dan tekad. Seperti yang dilakukan oleh sang pencetak zaman, İbrahim Müteferrika.

 

 

 

 

 

 

Sumber: Dr. Josh Mugler – HMML

Share:

Facebook
Twitter
Email
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Social Media

Popular Post

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Kategori
On Key

Related Posts