Sulabesi Timur, Kepulauan Sula — Menjelang pelaksanaan Festival Nasional Tanjung Waka yang dijadwalkan berlangsung pada bulan November 2025, Tim Ekspedisi Patriot UI Mangole mencatat beberapa hal penting dan menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dan pusat segera memperhatikan kondisi infrastruktur dasar di kawasan wisata unggulan tersebut.
Dalam kunjungan lapangan, Tim Ekspedisi Patriot mendapati bahwa akses jalan menuju lokasi festival masih tergolong tidak layak. Beberapa ruas jalan di sekitar Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur, mengalami kerusakan cukup parah, mulai dari jalan berlubang, permukaan tanah yang licin saat hujan, hingga minimnya rambu dan penerangan jalan, memerlukan waktu lebih lama dan berisiko bagi pengunjung.
Festival Tanjung Waka merupakan agenda tahunan yang telah ditetapkan sebagai event nasional dalam kalender Kementerian Pariwisata. Acara ini rutin menampilkan pertunjukan seni budaya, atraksi bahari, hingga pameran produk UMKM lokal. Pada tahun-tahun sebelumnya, festival ini bahkan berhasil meraih Rekor MURI sebagai eco-event dengan partisipasi ratusan nelayan dan komunitas lokal.
“Kami melihat potensi wisata Tanjung Waka sangat luar biasa, namun akses menuju lokasi masih menjadi tantangan besar. Jalan berlubang dan gelap di malam hari bisa membahayakan pengunjung, apalagi jika festival ini berskala nasional,” ujar Prof. Manneke Budiman, MA., PhD, Ketua Tim Ekspedisi Patriot, sekaligus Guru Besar UI.
“Selain infrastruktur jalan, ketiadaan akses internet di sekitar lokasi Tanjung Waka juga menjadi perhatian tim ekspedisi. Padahal, kebutuhan internet sangat krusial untuk mendukung promosi pariwisata secara real-time, transaksi digital UMKM, serta pengalaman wisatawan,” tambah Tinesse Manalu, anggota tim ekspedisi sekaligus konten kreator.
Tahun ini, panitia menargetkan peningkatan jumlah pengunjung, baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Karena itu, aksesibilitas menjadi faktor krusial dalam menyukseskan festival. “Kami tidak ingin potensi besar ini terhambat oleh masalah teknis. Infrastruktur adalah kunci utama agar wisatawan mendapatkan pengalaman terbaik dan mau kembali lagi ke Sula,” tutup Prof. Manneke Budiman, M.A., Ph.D.
Penulis : Ardiansyah BS
Fotografer : Ardiansyah BS