Depok — Menteri Transmigrasi Republik Indonesia secara resmi melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Patriot di Universitas Indonesia (23/08/25). Acara pelepasan ini berlangsung di Balairung UI dengan dihadiri jajaran pimpinan universitas, peneliti, mahasiswa pascasarjana, serta sejumlah pejabat kementerian.
Dalam sambutannya, Menteri Transmigrasi menegaskan bahwa semangat ekspedisi ini sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan pengabdian kepada masyarakat. “Ekspedisi Patriot bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ide, gagasan, dan semangat untuk membangun negeri. Mahasiswa sebagai generasi muda harus menjadi pionir dalam membawa perubahan positif, termasuk di daerah-daerah transmigrasi,” ujar Menteri.
Dulu program transmigrasi melahirkan desa, sedangkan kini melalui Tim Ekspedisi Patriot akan melahirkan peradaban ilmu pengetahuan. Ini adalah bab pertama menuju mimpi besar, menyalakan api pengetahuan. Bersama para guru besar, mengamati, meneliti dan berkontribusi, memberdayakan masyarakat kawasan transmigrasi.
Tim Ekspedisi Patriot terdiri dari mahasiswa lintas fakultas di UI yang akan melakukan perjalanan ke berbagai daerah transmigrasi. Mereka akan melakukan riset sosial, pemberdayaan masyarakat, serta kegiatan kebudayaan yang bertujuan memperkuat wawasan kebangsaan dan mempererat ikatan antarwarga di wilayah transmigrasi.
Rektor Universitas Indonesia dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah yang mendukung penuh kegiatan mahasiswa. “Kami bangga melepas Tim Ekspedisi Patriot UI yang berangkat dengan semangat patriotisme dan pengabdian. Kami berharap mereka membawa manfaat bagi masyarakat sekaligus memperkaya pengalaman diri,” ungkap Rektor.
Acara pelepasan ditutup dengan penyematan atribut ekspedisi patriot dari Menteri Transmigrasi kepada ketua tim sebagai simbol dukungan pemerintah terhadap peran pemuda dalam pembangunan bangsa. Dalam kesempatan tersebut, penyematan atribut secara simbolis diterima oleh Prof. Manneke Budiman, M.A., Ph.D., selaku perwakilan ketua tim sekaligus dosen pendamping yang bertugas di Mangole, Kepulauan Sula, Maluku Utara.