Assalamu’alaykum. Sampurasun, Sobat Ngariksa…
Sebelumnya, mari kita terus berdoa semoga upaya pencarian dan penyelamatan kru Kapal Selam KRI Nanggala-402 mendapatkan hasil maksimal, dan semoga keluarga diberikan kesabaran menghadapi musibah ini.
Di tengah hiruk pikuk berbagai kabar di tanah air, menyeruak informasi tentang ditemukannya manuskrip Pegon tertua yang diklaim sebagai berasal dari era Majapahit, bahkan ketika Gadjah Mada mungkin belum mencapai puncak karirnya. Peneliti di Balai Arkeologi Yogyakarta meyakini manuskrip Pegon beralas kertas daluwang itu berasal dari tahun 1347 M (abad 14).
Mungkinkah kertas daluwang bertahan hingga 7 abad? Mungkinkah aksara Pegon sudah dipakai di era kejayaan Hindu-Budha masa Hayam Wuruk? Benarkah angka tahun itu menunjukkan tahun masehi? Bagaimana cara menguji dan memastikannya dalam perspektif filologi?
Klaim temuan itu menjadi bahan diskusi hangat di kalangan filolog yang berhimpun dalam Masyarakat Pernaskahan Nusantara. Nah, dalam Ngariksa episode 43 ini, saya akan mengajak membincang Pegon Tertua Masa Gadjah Mada?. Kita juga akan menyimak testimoni pakar kertas daluwang, Kang Dr. Tedi Permadi.
Yuk merapat, Sabtu 24 April 2021, Jam 20.30 WIB, di akun FB Oman Fathurahman dan Twitter @ofathurahman.
Kunjungi dan subscribe Ngariksa Channel di YOUTUBE…
#KlasikAsyik. “Menatap masa depan. Merawat masa silam”.
Salam Ngariksa
Kang Oman