Kepulauan Sula, Maluku Utara — Cuaca ekstrem yang melanda perairan Kepulauan Sula pada awal pekan ini membuat Tim Ekspedisi Patriot UI gagal sampai di kawasan transmigrasi di Mangoli Selatan (8/10/25). Tim yang berangkat menggunakan kapal Uki Raya dari Pelabuhan Falabisahaya berhasil sampai di Sanana, namun tertahan di ibukota Kabupaten Kepulauan Sula ini karena kondisi cuaca tidak memungkinkan. Gelombang tinggi, angin kencang, hujan deras dan jarak pandang terbatas membuat perjalanan laut menjadi sangat berisiko. Keputusan untuk tidak melanjutkan perjalanan diambil setelah mempertimbangkan keselamatan seluruh anggota tim. Situasi ini menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap peringatan dini cuaca di wilayah perairan timur Indonesia.
Perjalanan laut dari Falabisahaya menuju Sanana awalnya berlangsung lancar, meskipun gelombang tinggi cukup terasa. Kapal Uki Raya berlayar dengan membawa sejumlah penumpang, termasuk rombongan Tim Ekspedisi Patriot UI Mangoli. Selama tujuh jam pelayaran, cuaca cukup cerah dan ombak masih dalam batas aman. Namun menjelang mendekati perairan Sanana, angin mulai bertiup kencang.
Sesampainya di Pelabuhan Sanana, tim melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Sula. Dari informasi yang diperoleh, rute laut menuju Mangoli Tengah sedang tidak aman untuk pelayaran kecil maupun sedang. Rencananya Tim Ekspedisi Patriot akan berlayar ke Mangoli Tengah dan melakukan perjalanan darat ke Mangoli Selatan. Gelombang tinggi, angin kencang, hujan deras dan jarak pandang terbatas membuat pelayaran menuju Mangoli Tengah tidak dianjurkan. Keputusan pun diambil: ekspedisi tidak dapat dilanjutkan ke Mangoli Selatan sesuai rencana sampai cuaca kembali normal.
Ketua Tim Ekspedisi Ekspedisi Patriot UI, Prof. Manneke Budiman, S.S., M.A., Ph.D, mengatakan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap langkah perjalanan. “Kami memahami risiko cuaca di wilayah kepulauan, dan keputusan untuk tidak memaksakan perjalanan ini diambil demi keamanan semua anggota,” ujarnya. Menurutnya, meskipun gagal mencapai lokasi tujuan, semangat tim tidak berkurang sedikit pun. Ia menambahkan bahwa seluruh anggota tetap dalam kondisi sehat dan selamat. “Kami percaya bahwa keselamatan adalah bagian dari keberhasilan ekspedisi, dan kami akan kembali mengatur ulang rencana perjalanan selanjutnya.” katanya menegaskan.
Basarnas dan BMKG Maluku Utara, melalui pernyataan resmi, mengimbau agar seluruh pihak tetap waspada terhadap cuaca buruk. Tim Ekspedisi Patriot UI yang tengah menjalankan misi penelitian sosial dan lingkungan di wilayah transmigrasi Mangoli Selatan awalnya berencana melanjutkan agenda wawancara dan observasi lapangan. Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat jadwal harus diubah secara mendadak. Rencana penelitian sementara akan dialihkan ke kegiatan koordinasi di Sanana. Langkah ini diambil untuk menjaga efektivitas waktu sambil menunggu kondisi laut kembali tenang.
Setelah melakukan rapat internal, Tim Ekspedisi Patriot UI memutuskan untuk kembali ke rencana awal dengan fokus pada sebagian desa di wilayah Mangoli Barat. Wilayah itu sebelumnya sudah menjadi bagian dari agenda penelitian, namun belum sepenuhnya diselesaikan karena keterbatasan akses jalan dan transportasi laut menuju wilayah ini.
Perjalanan laut yang berat ini menjadi pelajaran berharga bagi tim tentang mitigasi risiko di daerah kepulauan. Kegagalan mencapai Mangoli Selatan tidak membuat semangat riset tim menurun. Mereka tetap melanjutkan kegiatan ilmiah di Sanana dengan fokus pada pengumpulan data sosial dan wawancara dengan Dinas Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Sula. Sambil mengatur kembali rencana perjalanan ke sebagian desa kawasan transmigrasi Mangoli Barat yang belum dikunjungi.
Bagi Tim Ekspedisi Patriot UI, perjalanan kali ini menjadi ujian nyata dalam memahami arti resiliensi dan adaptasi di lapangan. Mereka menyadari bahwa kegiatan penelitian di wilayah kepulauan memerlukan kesiapan fisik, mental, dan logistik yang matang. Selain menghadapi tantangan sosial, tim ekspedisi juga harus berhadapan dengan kondisi alam.
Keputusan untuk menunda perjalanan menuju Mangoli Selatan menunjukkan bahwa Tim Ekspedisi Patriot UI menjunjung tinggi prinsip profesionalisme dan keselamatan. Mereka menyadari bahwa misi akademik tidak boleh mengabaikan faktor keamanan. Meski cuaca ekstrem menjadi hambatan, semangat pengabdian dan riset tetap menyala. Laut yang bergelora mungkin menunda langkah mereka, tapi tidak menghentikan semangat untuk belajar dari alam dan masyarakat. Dengan penuh keyakinan, tim berkomitmen melanjutkan ekspedisi ketika kondisi kembali bersahabat.
Cuaca ekstrem di perairan Sula memang sering kali menjadi tantangan bagi mobilitas masyarakat. Keterhubungan antar-pulau melalui transportasi laut, udara, dan darat sangat terbatas dengan kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang belum tersambung sepenuhnya. Kondisi ini harusnya membuat kita berpikir, bahwa potensi sebagus apapun tanpa kemudahan aksesibilitas dan infrastruktur yang memadai akan sulit menjadikan suatu wilayah menjadi pusat ekonomi baru apalagi mendatangkan investor.
Penulis : Ardiansyah BS
Foto : Ardiansyah BS
