Leiden, Belanda – Para peneliti internasional kini memiliki kesempatan emas untuk mendalami koleksi digital Leiden University Libraries (UBL) melalui program Elsevier Fellowship for Digital Scholarship. Program ini memberikan dukungan finansial bagi peneliti yang terpilih untuk melakukan riset selama dua bulan di Leiden, sekaligus berkolaborasi dengan Centre for Digital Scholarship (CDS), pusat inovasi digital di Universitas Leiden.
Fellowship ini tidak hanya menawarkan akses luas pada koleksi digital UBL, tetapi juga membuka ruang bagi para akademisi untuk berbagi hasil penelitian melalui kuliah umum dan publikasi. Skema ini melanjutkan tradisi Scaliger Institute Fellowship, namun dengan pendekatan baru yang menekankan pemanfaatan data science dan humaniora digital.
Selama masa fellowship, perhatian khusus diberikan pada aspek reproducibility hasil riset serta publikasi data sesuai dengan prinsip FAIR data management (Findable, Accessible, Interoperable, Reusable). Data dan perangkat yang dihasilkan selama penelitian akan dimiliki bersama oleh peneliti dan UBL.
Bidang penelitian yang diutamakan mencakup berbagai pendekatan inovatif, antara lain penggunaan machine learning untuk akses koleksi digital, analisis komputasional terhadap gambar, Social Network Analysis, hingga aplikasi Geographic Information Systems (GIS). Selain itu, riset terkait teks dan data mining, khususnya untuk bahasa non-Barat dan naskah dengan kualitas OCR rendah, juga sangat dianjurkan.
Program ini bersifat ongoing, sehingga pendaftaran dapat dilakukan sepanjang tahun. Namun, evaluasi proposal dilakukan dua kali, yakni setiap 1 Juni dan 1 Desember. Dengan demikian, calon peneliti diharapkan menyesuaikan waktu pengajuan agar dapat dipertimbangkan dalam jadwal seleksi.
Untuk dapat mengikuti fellowship ini, proposal penelitian harus secara jelas mengaitkan topik riset dengan koleksi digital UBL yang akan digunakan. Peneliti diharapkan menjalankan sebagian besar kegiatan riset selama berada di Leiden, meskipun penelitian jarak jauh tetap dimungkinkan melalui platform daring.
Durasi fellowship wajib diselesaikan dalam tahun yang sama dengan pengajuan, kecuali ada izin khusus dari komite evaluasi. Peneliti juga bertanggung jawab atas akomodasi mereka di Belanda, dengan dukungan dari Housing Department Universitas Leiden.
Selain melakukan riset, para penerima fellowship diwajibkan menyusun laporan penelitian, menulis artikel singkat untuk Elsevier Connect, serta memberikan presentasi informal bagi komunitas akademik Leiden dan karyawan Elsevier.
Bagi pelamar dari luar Uni Eropa, penting untuk memperhatikan persyaratan visa. Penghargaan fellowship hanya dapat diberikan jika syarat visa terpenuhi.
Syarat aplikasi mencakup formulir pendaftaran resmi, proposal riset maksimal 1.200 kata, CV, daftar publikasi, serta dua surat rekomendasi akademik. Kandidat doktoral yang belum lulus juga wajib melampirkan rekomendasi dari pembimbing.
Proposal yang masuk akan dievaluasi oleh dewan akademik yang terdiri dari: Prof. dr. Sjef Barbiers (Kepala Leiden University Centre for Digital Humanities), Alenka Prinčič (Kepala CDS), Dr. Michiel Kolman (SVP Information Industry Relations, Elsevier), dan Dr. Kasper van Ommen (Koordinator Scaliger Institute).
Seluruh aplikasi dikirimkan ke K. van Ommen, Scaliger Institute, Leiden University Library, baik melalui email maupun pos, di alamat: PO Box 9501, 2300 RA Leiden, The Netherlands.
Dengan adanya fellowship ini, Leiden University dan Elsevier berharap dapat mendorong inovasi riset lintas disiplin, memperkaya pemanfaatan koleksi digital, sekaligus memperkuat kontribusi akademisi internasional dalam bidang digital scholarship.
