Oleh: Dr. KH. Afifuddin Dimyathi, Lc, MA
Dua kitab Mbah tentang tasawuf ini adalah kitab-kitab yang cenderung saya “keramatkan”, karena keduanya pernah disentuh dan dibawa serta disibak lembaran-lembarannya oleh orang-orang yang paling berpengaruh pada keberadaan diri saya.
Kitab kedua adalah “Ar Risaalah Al Qusyairiyyah” milik Mbah Ahmad Marzuqi Langitan (kami biasa memanggilnya Mbah Haji). Kitab ini diberikan oleh paman saya KH. Ali Marzuqi yang diambilkannya dari puluhan kitab warisan Mbah Haji di almari beliau.
Dari kedua kitab yang mulia di atas, setidaknya saya bisa mengambil 3 pelajaran:
1. Beliau berdua selalu menggunakan bahasa Arab dalam menuliskan identitas mereka dalam kitab-kitab mereka, atau menuliskan hal-hal penting lainnya.
2. Beliau berdua sangat sadar dengan pentingnya waktu khususnya kalender hijriyah, ini nampak dalam penulisan tanggal dan tahun dalam kitab. Mbah Romly mencatatkan tahun 1341 H (1922 M), Mbah Haji mencatatkan bulan Sya’ban tahun 1383 H (Desember 1963 M). Bahkan Mbah Romly juga mencatatkan tanggal awal mula pengajian kitab beliau yaitu hari Rabu 4 Robiul Awwal 1341 H (25 Oktober 1922 M).
3. Beliau berdua selalu menyelipkan doa-doa dalam kitab-kitab mereka.
Semoga bermanfaat.