Edit Content

Workshop Manuskrip Sumatra: SOAS dan Universitas Andalas Hadirkan Kolaborasi Ilmiah dan Pameran Spektakuler

 

Skriptoria, Padang — Sebuah kolaborasi ilmiah lintas negara antara SOAS University of London dan Universitas Andalas sukses menggelar Workshop “Islamic and Para-Islamic Genres within Sumatran Manuscript Libraries” pada 25–26 Juli 2025 di Padang. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek penelitian internasional Sumatra’s Manuscript Cultures Leverhulme Project yang dipimpin oleh Dr. Mulaika Hijjas bersama tim peneliti Alan Darmawan, Jessica Rahardjo, dan Aglaia Iankovskaia.

Bekerja sama dengan Prof. Pramono dari Universitas Andalas dan timnya dari SURI (Sumatran Islamic Manuscript Research Initiative), workshop ini menghadirkan diskusi mendalam mengenai genre-genre Islam dan para-Islam dalam khazanah manuskrip Sumatera. Kegiatan berlangsung penuh semangat dan kekayaan intelektual, dengan kehadiran akademisi, peneliti muda, serta pemerhati manuskrip dari dalam dan luar negeri.

Usai workshop, para peserta menikmati perjalanan studi selama dua hari ke Bukittinggi dan kawasan Minangkabau, mengunjungi situs budaya dan religius yang bersejarah. Salah satu momen berkesan adalah kunjungan ke kompleks makam raja-raja Pagarruyung, serta Danau Maninjau, kampung halaman Buya Hamka, sekaligus kunjungan ke Perpustakaan HAKA, tempat tersimpannya naskah Alquran iluminasi khas Minang yang sangat langka.

Sorotan utama lainnya adalah pameran temporer bertajuk “Khazanah Iluminasi Manuskrip Sumatera” di Museum Adityawarman, Padang, yang dikurasi langsung oleh Prof. Pramono dan tim SURI. Pameran ini menampilkan naskah-naskah bercahaya (illuminated manuscripts) dari berbagai museum daerah di Sumatera dan koleksi pribadi. Pameran ini mendapat pujian karena menghadirkan kualitas visual tinggi, foto yang tajam, dan narasi informatif yang mengaitkan manuskrip dengan konteks sosial, budaya, dan religius dari surau-surau tempat naskah tersebut hidup.

Pameran ini juga mendapat pengakuan atas kontribusi para peneliti muda, khususnya Heru Chairullah, pakar manuskrip Minangkabau yang memberikan kontribusi besar dalam kurasi naskah, serta Surya, fotografer brilian yang menjadikan tampilan pameran begitu hidup.

Sebagai kenangan penuh makna dari tanah Minangkabau, Dr. Mulaika Hijjas menerima hadiah istimewa dari Bang Heru: sebuah salinan halaman pertama dari manuskrip Al-Qur’an iluminasi koleksinya, disalin oleh seniman muda Erip Primadani di atas folio kosong dari kertas Eropa bermotif watermark abad ke-19. Hadiah ini menjadi simbol keindahan intelektual dan spiritual dari Minangkabau, sekaligus pengingat akan kekayaan budaya manuskrip Indonesia.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kerja sama akademik internasional, tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian dan digitalisasi manuskrip sebagai warisan budaya bangsa.

Share:

Facebook
Twitter
Email
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Social Media

Popular Post

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Kategori
On Key

Related Posts

Rihlah ila Darfur

Catatan perjalanan sering kali menjadi jendela sejarah yang paling jujur, mencerminkan pengalaman subjektif penulisnya dengan…